Plasenta Previa
A.
Pengertian
Plasenta previa adalah plasenta yang yang letaknya abnormal
yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium
uteri internum.
• Perdarahan
pada uk > 22 minggu
• Tanpa
rasa nyeri
• Perdarahan
awal berupa perdarahan bercak
• Segera
dapat berhenti
• Perdarahan berulang
• Darah
segar atau kehitaman dengan bekuan
• Terjadi
perdarahan setelah BAB, miksi, post coital, aktifitas fisik, kontraksi braktion
hicks, trauma
• Bagian
terendah janin tidak masuk pap
• Gawat
janin
Dikenal 4 klasifikasi dari plasenta previa :
·
Plasenta previa totalis : plasenta menutupi
seluruh ostium uteri internum
·
Plasenta previa lateralis : plasenta menutupi
sebagian dari ostium uteri internum
·
Plasenta previa marginalis : tepi plasenta
berada tepat pada tepi ostium uteri internum
·
Plasenta letak rendah : plasenta berada 3-4cm
pada tepi ostium uteri internum
B.
Etiologi
Belum diketahui pasti. Frekuensi plasenta previa meningkat
pada grande multipara, primigravida tua, bekas seksio sesarea, bekas aborsi,
kelainan janin, leioma uteri.
C.
Patofisiologi
Perdarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi sejak
kehamilan 20 minggu saat segmen bawah uteri telah terbentuk dan mulai melebar
serta menipis. Umumnya terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah uterus
lebih banyak mengalami perubahan.
Pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan serviks
menyebabkan sinus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau
karena robekan sinus marginalis dari plasenta.perdarahan tak dapat dihindarkan
karena ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi
seperti plasenta letak normal.
D.
Manifestasi klinis
·
Anamnesa
ü
Perdarahan jalan lahir berwarna merah segar
tanpa rasa nyeri, tanpa sebab.
ü
Terutama pada multigravida pada kehamilan
setelah 20 minggu.
·
Pemeriksaan fisik
ü
Pemeriksaan luar bagian terbawah janin biasanya
belum masuk pintu atas panggul
ü
Pemeriksaan inspekulo : perdarahan berasal dari
ostium uteri eksternum.
E.
Pemeriksan penunjang
·
USG untuk diagnosis pasti, yaitu menentukan
letak plasenta
·
Pemeriksaan darah : hemoglobin, hematokrit
F.
Piñatalaksanaan
·
Harus dilakukan dirumah sakit dengan fasilitas
operasi
·
Sebelum dirujuk, anjurkan pasien untuk tirah
baring total dengan menghadap kekiri, tidak melakukan senggama, menghindari
peningkatan tekanan rongga perut (missal batuk, mengedan karena sulit BAB)
G.
Komplikasi
Komplikasi ibu yang sering terjadi adalah
perdarahan post partum dan syok karena kurang kuatnya kontraksi segmen bawah
rahim, infeksi dan trauma uterus/servik komplikasi bayi yang sering terjadi
adalah prematuritas dengan angka kematian cukup tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar