Pre-eklamsia
•
Kejadian
hipertensi, edema, dan proteinuria setelah 20 minggu kehamilan pada wanita
dengan riwayat normotensif
•
Pre-eklampsia
bukan gestasional hipertensi maupun hipertensi kronik pada wanita hamil
•
Pre-eklampsia
diartikan hipertensi dengan hiperurikemia atau proteinuria
•
Kategori
ringan/parah didasarkan pada derajat peningkatan tekanan darah, derajat
proteinuria ataupun keduanya
Risiko pada ibu dan janin
•
Risiko
pada ibu: konvulsi, perdarahan otak, udem paru, gagal
ginjal, perdarahan hepar, dan kematian
•
Risiko
pada fetus: kemunduran pertumbuhan yang parah, hipoksia, asidosis, prematuritas,
dan kematian
•
Komplikasi
tergantung:
–
Onset
preeklampsia
–
Ada
tidaknya komplikasi dengan obat
–
Tingkat
keganasan
–
Kualitas
pengobatan
Kategori preeclampsia
•
Pre-eklampsia
ringan
–
Hipertensi
dengan proteinuria (> 300mg/hr atau 100 mg/dl, dengan
atau tanpa edema
–
Manajemen
terapi: monitoring ketat tekanan darah, BB, ekskresi protein urin, platelet count, status kesehatan
janin
–
Kehamilan
harus diinduksi, bedrest, terapi antihipertensi, atau antikonvulsan
profilaktik
•
Pre-eklampsia
berat
–
Proteinuria
mencapai 4gram/hr, tekanan
darah 160/110 mmHg, sakit kepala berat, gangguan visual, nyeri epigastrik
–
Proses
kelahiran harus dipercepat tanpa memperhatikan durasi
atau usia kehamilan
–
Pilihan
obat: hidralazin iv bolus 5 mg. Diulang jika diperlukan setiap 20 menit
sampai kumulatif 20 mg
–
Jika
resisten, berikan labetolol 20 mg iv atau nifedipin
(Kategori C) 10 mg po
–
Alternatif
pilihan untuk mengatasi efek samping hidralazin: propanolol
(Kategori C)
Pencegahan pre-eklampsia
•
Dahulu
dengan pembatasan garam dan obat diuretik, namun belakangan diketahui
pembatasan ini mengurangi volume tubuh, tanpa mengurangi frekuensi hipertensi
•
Mencegah
kejadian dengan dosis rendah aspirin, bukan untuk terapi
•
Suplemen
kalsium efektif untuk mengurangi resiko kehamilan, tapi efektivitas terhadap preeklampsia sangat kecil
Perbedaan hipertensi kronik dan hipertensi gestasional
•
Hipertensi
kronik
–
Terjadinya
hipertensi sbl 20 minggu gestasi
–
Metildopa
(Kategori B) atau
labetolol adalah pilihan
obat pertama karena tidak mempengaruhi uteroplasenta atau
hemodinamik pada fetal
–
Gol
ACE menimbulkan banyak efek samping
–
Diuretik
masih kontroversial keamanannya
•
Gestational
hipertensi
–
Perkembangan
tekanan darah tinggi tanpa simptom dari preeklampsia setelah 20 minggu
kehamilan dalam wanita yang sebelumnya normotensif
–
Pada
beberapa wanita hipertensi
gestasional dapat menjadi manifestasi awal terjadinya preeklampsia
–
Outcome kehamilan pada wanita dengan gestasional
hipertensi lebih baik tanpa terapi obat